Thursday, September 25, 2008

SI PEKAK khatam AL-QURAN

Assalamu'alaikum warahmatuLlah.

al-hamduliLlah kita terus berpuasa Ramadhan. Hanya berbaki beberapa hari lagi.

Muqabalah Setelah Tarawih
Berkata Dolah, "Mamat! Kau dah khatam al-Quran? ".
Mamat menjawab, "Dah, niie tengah baca lagi. Be4 abis Ramadhan nie sempatlah khatam lagi sekali".
"Akupun gitu jugak, dah khatam", ujar si Awang.
Ustaz Meor mencelah, "Sana sini masih bergemuruh suara para muslimin membaca al-Quran. Sebahagian besar mereka telah khatam al-Quran 30 juzuk bahkan ada yang dah dua tiga kali khatam".
Jawab Ustaz Nasrudin, " Khatam tu khatamlah, bagus! Tetapi sayangnya............. Sayangnya sebahagian besar mereka itu adalah orang yang pekak, tak dengarpun apa yang dibaca".

Semua yang mendengar dalam majlis borak-borak lepas tarawih terpinga-pinga dan kehairanan.

Nie jawapannya, jangan tak faham. Dah berpuluh tahun baca al-Quran dan khatam ribu kali TETAPI macam tak pernah mendengar apa yang dibaca.

Mendengar dan Taat
Allah subhanallahu wata'ala mengurniakan kepada kita telinga dengan fungsi untuk mendengarkan, sehingga dengan mendengar itu seseorang tahu apa yang harus dia lakukan dalam kehidupan ini. Maka dari sini dapat dikatakan bahwa yang dikehendaki dari mendengar bukanlah semata-mata mendengar suara, tetapi mendengar dengan disertai pemahaman dan kemauan mengikuti apa yang dia dengar itu.

Begitulah kalau kita membaca al-Quran. Kita sebenarnya sedang mendengar arahan-arahan yang mesti dilakukan atau tegahan-tegahan yang mesti dijauhi dan ditinggalkan.

Oleh karena itu Allah subhanahu wata'ala sangat mencela orang yang diberikan telinga (pendengaran) normal tetapi dia berpaling, tidak mau mendengar kan dan mentaati seruan Allah dan rasul-Nya, Allah subhanahu wata'ala berfirman,

"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintahnya). Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (kafir dan munafik) yang berkata: "Kami dengar", padahal mereka tidak mendengar (tidak mahu menerima dan mematuhinya). Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatupun (dengan akal fikirannya). Dan kalaulah Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentulah Ia menjadikan mereka dapat mendengar; dan kalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar juga (dengan keadaan yang demikian), nescaya mereka tidak menerimanya sambil memalingkan diri. " (QS. al-Anfal: 20-23)

Mendengar Tapi Tidak Mendengar
Orang yang membaca al-Quran serta mendengar seruan Allah subhanahu wata'ala tetapi dia
berpaling dan tidak mahu mentaatinya, maka jelas ada yang tidak beres dalam dirinya. Seseorang dikatakan berpaling jika dia enggan dan menolak sebuah ajakan, perintah dan seruan sedangkan dia mengerti apa yang dimaksudkan dari seruan itu.

Jadi dalam hal ini bukanlah telinga/indera pendengaran mereka yang pekak, tetapi hati dan akal mereka. Maka orang yang seperti ini dikatakan oleh Allah subhanahu wata'ala sebagai orang yang "mendengar tapi tidak mendengar". Mereka membaca dan mendengar ayat-ayat dan seruan Allah subhanahu wata'ala dengan telinga mereka namun akal dan hati mereka tertutup tak mau mendengarkan, sehingga tidak dapat mengambil manfaat dan faidah dari apa yang mereka dengar itu.

Allah subhanahu wata'ala befirman,
"Dan janganlah kamu menjadi sebagaimana orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengar, padahal mereka tidak mendengar." (QS. al-Anfal:21)

Hari ini kita membaca al-Quran. Tetapi sehingga kini hukum dan undang-undang ALlah tidak dilaksanakan. Sudah 51 tahun kita merdeka, kita membaca al-Quran.......di mana seruan dan ajakan ALlah di dalam al-Quran yang dipraktikkan dalam kehidupan umat Islam hari ini???.

Ada Majlis Tilawah al-Quran peringkat antarabangsa lagi tetapi seruan dan arahan al-Quran tidak diambil peduli sama seperti memekik kepada si pekak.

Seburuk-buruk Makhluk
Sikap mendengar tapi tidak mendengar ini rupanya masih banyak menimpa sebahagian kaum muslimin saat ini.

Berapa banyak ayat-ayat yang mereka baca-dengar tentang haramnya judi, riba, minuman keras, dan lain-lain tetapi ternyata semua jenis kemaksiatan itu tetap jalan terus seakan ayat-ayat tersebut tak pernah mereka dengar.
Berapa banyak mereka mendengarkan panggilan hayya 'alash shalah (mari kita solat), namun mereka tetap tak bergeming sedikit pun dari kesibukan dunia mereka, seakan-akan panggilan solat itu hanyalah sekedar suara sebagaimana halnya suara-suara lainnya. Jika mereka adalah orang yang memang pekak (telinganya tidak berfungsi), maka bisa dimaklumi apabila ketika azan dikumandangkan mereka tidak mendatanginya.

Tapi ini tidak demikian, telinga mereka berfungsi normal, kaki mereka juga tidak cacat, dan mereka dalam keadaan sehat wal afiat dan sejahtera. Apakah mereka akan menunggu sampai tiba suatu waktu di mana mereka tak mampu lagi untuk bersujud, sebagaimana firman Allah, artinya,

"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera." (QS. al-Qalam: 42-43).

Orang-orang yang tuli lagi pekak ini dikatakan oleh Allah sebagai
"Syarra ad-dawab" seburuk-buruk makhluk melata di muka bumi -na'udzu billah
min dzalik-, seperti yang disebutkan dalam firman-Nya, artinya,

"Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun. Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedangkan mereka
memalingkan diri (dari apa yang mereka-mereka dengar itu)." (QS. al-Anfal: 22-23)

MARILAH KITA SAMA-SAMA MENJADI MANUSIA YANG MENDENGAR AYAT-AYAT ALLAH SERTA MENTAATI DAN MENGIKUTNYA.

No comments:

Post a Comment