2-Tidak gentar menghadapi risiko.(tahu bagaimana mengurus risiko).
3-Berani mencuba.
5-Tidak memusuhi idea-idea baru atau pendekatan-pendekatan baru .
6-Tidak membezakan tugas atau terlalu memilih kerja-kerja jamaah .
7-Tidak beremosi sebaliknya bertindak rasional .
9-Memberi dan menerima .
10-Menunaikan hak orang lain dan tanggungjawab diri sendiri .
11-Bersikap tolerensi terhadap pandangan orang lain dengan tidak menyangka hanya pendapatnya sahaja yang betul .
13-Optimis dengan kemenangan Islam.
14-Memiliki fizikal yang baik , minda yang cerdas , prinsip yang berwibawa dan disiplin yang baik .
15-Pengaruh dan penerimaan masyarakat terhadap peribadi dan perjuangannya .
(Al Wala’). Tanpa kesetiaan, kepimpinan akan pincang .
إِنَّمَا وَلِيُّكُمْ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ . وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمْ الْغَالِبُونَ .
“Sesungguhnya Penolong kamu hanyalah Allah, dan RasulNya, serta orang-orang yang beriman, yang mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat, sedang mereka rukuk (tunduk menjunjung perintah Allah).Dan sesiapa yang menjadikan Allah dan rasulnya serta orang-orang yang beriman itu penolongnya (maka berjayalah dia), kerana sesungguhnya golongan (yang berpegang kepada ugama) Allah, itulah yang tetap menang.”( Al Maidah 55 - 56 )
Sabda Rasulullah saw :
مَنْ أَطاعَني فقدْ أطاعَ اللهَ و مَن عَصاني فقد عَصى اللهَ و مَن أطاعَ أمِيْري فقد أطاعَني و مَن عَصَى أمِيْري فقد عصاني
“ Barangsiapa yang mentaatiku maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah dan barangsiapa yang menginkariku maka sesungguhnya dia menginkari Allah dan barangsiapa yang mentaati pemimpinku maka sesungguhnya dia telah mentaatiku dan barangsiapa menginkari pemimpinku maka sesungguhnya dia menginkariku .” بخاري و مسلم
Sabda Rasulullah saw :
ثلاثٌ لا يُغَلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ : إِخْلاَصُ الْعَمَلِ للهِ و مُنَاْمَحَةُ أَئِمَةَ الْمسلمينَ و لُزُوْمِ جماعتِهِمْ .“
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“ Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, dan berbuat kebaikan, serta memberi bantuan kepada kaum kerabat; dan melarang daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar serta kezaliman. Ia mengajar kamu (dengan suruhan dan laranganNya ini), supaya kamu mengambil peringatan mematuhi-Nya.” ( النحل 90 )
-Suasana keinginan tinggi melakukan pelengkapan diri .
-Suasana kesungguhan mengabdikan diri kepada Allah .
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنْ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“ Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu), dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu. kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya” ( ال عمران 159 )