Salam sahabat-sahabat,
Kita boleh berdebat, berbahas, bermuqabalah dan bermuzakarah dengan sesiapa sahaja sekalipun dengan Ahli Kitab Yahudi dan Kristian. ALlah berfirman;
Dalam rangka da'wah yang dalam al-Qur'an disebut dengan mujadalah. Perbahasan yang didasari oleh semangat kasih sayang dan kebenaran adalah dibenarkan oleh agama. Bahkan diperintah oleh ALlah sebagaimana ayat dalam surah an-Nahl ayat 25
Asal dan suka berdebat adalah "penyakit" dan tidak baik. Oleh itu jagalah adab-adab dan peraturan berikut:Pertama, memiliki ilmu pengetahuan dan memenuhi kalbu dengan ma'rifat, tauhid dan ketakwaan kepada Allah. Dengan cara ini seseorang akan selalu bersikap dan berucap dengan niat dan metode ilahiyyah. Apa yang dilakukannya dalam perdebatan tidak diorientasikan untuk mencari kemenangan, tapi kebenaran. Sehingga ia akan meninggalkan ego peribadinya serta menjauhi sikap sombong dan merendahkan orang lain.
Kedua, Senantiasa memelihara adab Islami dalam berdebat, mengkritik, bertanya dan menyampaikan pendapat. Antara lain, dengan cara yang bijaksana, hormat, lembut dan lain-lain. Dengan begitu, lawan bicara akan merasa dihargai sehingga terjadi komunikasi yang indah dan bermanfaat, jauh daripada takabbur-sombong dan semangat saling mengalahkan.
Ketiga, menjauhi akibat buruk yang timbul dari kebiasaan berdebat. Antara lain tidak mendorong orang untuk beramal, tapi hanya memperbanyak bicara.
Keempat, menerima kebenaran dari orang lain.
Kelima, mengubati hati dari penyakit ujub, ghurur dan takabbur.
Keenam, tidak berdebat sekiranya tidak perlu dan tidak membawa kebaikan untuk Islam.
Sekian, terima kasih.
No comments:
Post a Comment